Thursday, January 20, 2011

fragile chrysalis.

last night i drowned my self in a beautiful nightmare,

no one around in my river side,

and you just a gorgeous ghost who tried to take my consciousness away.

look and hear carefully,

it's just me, a fragile mannequin,

also a nymph who lost its chrysalis somewhere under the ground between autumn falls.


i flown to the highest sea-sky last night,

and keep asked my self,

"should i die for nothing?",

i lost my breath and get it back,

it's just an intro without chorus.

and my life be based on death,

broken dream,

awful scene.

Wednesday, January 19, 2011

semburat dua subuh milik Saya dan si Tuan.


Tuan,

disaat malam teriring gelap melanda saya yang sedang meratapi perjalanan panjang pulang, tiba-tiba sosok anda hadir kembali. buncahan bahagia yang meledak keluar dari dalam hati ini mengalahkan percikan nyala kembang api di tahun baru.

dan disanalah anda berdiri menunggu di tengah keramaian pada satu subuh di jakarta. kemudian kita bersama berdua menyongsong datangnya pagi ditengah gundah gulana yang menjelang. siang yang menyusul menerjang seolah tak terasa padahal udara panas tengah melanda. kita habiskan waktu bersama hingga malam menggoda untuk pulang.

kembali saya melamun di subuh yang tanpa anda. satu dua jam terlewati saat anda kembali lagi hadir dan kita berbincang sampai pagi menjelang.

lalu anda kembali lagi kehadapan saya dengan senyuman terindah yang cuma dimiliki seorang anda. senyum dan tawa yang mampu mengguncang dunia gelap saya yang tak berwarna.

kita habiskan semua kebahagiaan ditengah terik matahari yang mendadak malah menyejukan jiwa. badai emosi dan badai serotonin kembali lagi kita lalui bersama. ada saya yang sedang mengharap dalam tawa dan amarah dan ada anda yang menyender damai di pangkuan saya.

kita berpetualang entah kemana. menghabiskan malam dijalan yang begitu panjang seolah tak ada habisnya hingga munculah semburat subuh dengan segala warna indahnya.

dari balik kaca,

awan dan sinaran keemasan itu melambai pada hangat antara kita berdua teriring lagu yang hanya tercipta untuk kebersamaan kita.

dan kita berpisah di satu pagi yang terlalu absurd bagi kita berdua.

Tuesday, January 18, 2011

Si Tuan & Sang Buprenorfin

saya, si tuan dan sang buprenorfin berkelana bersama.

bertemu angin malam dan bercengkerama dengan rumput yang berembun subuh itu.
mereka berdua ada disamping saya.
bernafas, tertawa dan menikmati nyanyian serangga.

tidak pernah dalam satu mimpi-pun saya membayangkan mereka berjabat tangan dengan erat.
tapi dimalam itu kami semua saling bersenandung dalam kelam yang membahagiakan.

tuan, tuan, tuan,
anda tetap yang teragung di penglihatan saya.
tapi sang buprenorfin juga masih anggun dalam sendunya.

senyum si tuan masih sangat memabukan dan pandangan sang buprenorfin tetap dingin yang menyejukan.

bersama anda tawa saya sampai
ke langit, tuan, lepas dan bebas berkejaran dengan imajinasi.
namun sang buprenorfin masih juga menampilkan sedih yang indah yang membuat saya enggan dijauhkan.

mereka berdua nyata dan bagaikan malaikat-malaikat disisi saya.

subuh menghilang bersama asap yang menyelusup keluar dr sela-sela jendela bebas menuju jalan raya yang terbentang dihadapan kami.

dibelakang sinar matahari mulai merayap naik dengan warna keemasan yang indah.

si tuan dan sang buprenorfin-pun terlelap dalam cahayanya.