Wednesday, January 19, 2011

semburat dua subuh milik Saya dan si Tuan.


Tuan,

disaat malam teriring gelap melanda saya yang sedang meratapi perjalanan panjang pulang, tiba-tiba sosok anda hadir kembali. buncahan bahagia yang meledak keluar dari dalam hati ini mengalahkan percikan nyala kembang api di tahun baru.

dan disanalah anda berdiri menunggu di tengah keramaian pada satu subuh di jakarta. kemudian kita bersama berdua menyongsong datangnya pagi ditengah gundah gulana yang menjelang. siang yang menyusul menerjang seolah tak terasa padahal udara panas tengah melanda. kita habiskan waktu bersama hingga malam menggoda untuk pulang.

kembali saya melamun di subuh yang tanpa anda. satu dua jam terlewati saat anda kembali lagi hadir dan kita berbincang sampai pagi menjelang.

lalu anda kembali lagi kehadapan saya dengan senyuman terindah yang cuma dimiliki seorang anda. senyum dan tawa yang mampu mengguncang dunia gelap saya yang tak berwarna.

kita habiskan semua kebahagiaan ditengah terik matahari yang mendadak malah menyejukan jiwa. badai emosi dan badai serotonin kembali lagi kita lalui bersama. ada saya yang sedang mengharap dalam tawa dan amarah dan ada anda yang menyender damai di pangkuan saya.

kita berpetualang entah kemana. menghabiskan malam dijalan yang begitu panjang seolah tak ada habisnya hingga munculah semburat subuh dengan segala warna indahnya.

dari balik kaca,

awan dan sinaran keemasan itu melambai pada hangat antara kita berdua teriring lagu yang hanya tercipta untuk kebersamaan kita.

dan kita berpisah di satu pagi yang terlalu absurd bagi kita berdua.

No comments:

Post a Comment