Tuesday, February 23, 2010

abarognosis.



ya, sekarang aku terjebak dalam terapi buprenorfin dan metadon -or whatever you named it- untuk melepaskan diri dari pasca ketergantungan terhadapmu. kau seperti drugs yang menangkap jiwaku pada malam dan siang tak berkesudahan. yang kau tawarkan cuma mimpi-mimpi yang menciptakan perih saat aku harus terbangun. mimpi-mimpi yang tadinya kupikir nyata. kau buaikanku dalam lelapku untuk kemudian kau hempaskan.

jangan salahkan mereka. mereka hanya mediator dari Tuhan untuk mencegah kehancuran masa depanku ditanganmu.

tanyakan berupa apa buprenorfin yang aku gunakan. jawabannya pasti akan membuat dacryocyst-mu membanjir. aku mengkonsumsi dalam takaran maksimal. tidak hanya satu, dua dan tiga tapi lebih. salah satunya telah hampir berhasil menangkapku. itu pun hanya hampir -yeah,this close- tapi tergagalkan oleh besarnya rasa cinta butaku terhadapmu. apa dayaku jika kau tak terganti walaupun aku yang memaksamu pergi.

(pasti kau bertanya-tanya mengapa aku terus menerus menggunakan istilah kedokteran untuk meluapkan kesedihanku. karena cinta kita lebih jahat dari heroin bukan sekedar ganja yang bisa dihentikan setiap saat.hanya istilah-istilah itu yang paling tepat untuk menggambarkan cabikan ini).

aku kecewa pada dunia yang membuatku lemah. aku pikir aku cukup kuat untuk berhenti menyanduimu. tapi ternyata rasanya lebih dahsyat perihnya dari sayatan yang pernah aku torehkan ke genggaman kirimu. bekas luka itu takkan pernah hilang sama seperti torehan yang saat ini melintas di hatiku seperti track nascar dan luka kita akan membuat lingkaran 360 derajat tanpa akhir yang semakin dalam menggores di setiap putaran.

carilah aku dalam mimpi-mimpimu seperti aku mencarimu dalam mimpi-mimpiku. canduilah aku dan cari buprenorfin-mu sendiri jangan usik terapi opiat-ku. karena sekarang saja aku belum lagi bersih total apalagi jika kau terus menghampiri. aku lelah dengan labirin yang mengatas namakan KEBAIKAN.

silahkan jamah masa lalu kita tapi jangan ajakku ikut ambil bagian.

No comments:

Post a Comment