Thursday, September 22, 2011

54 jam yang tak ada dalam ingatan.

malam itu semua terasa indah bersama buprenorfin-ku diatap sana. aku terbang bebas sebebas-bebasnya berusaha tak hiraukan kenyataan yang baru saja mengejar-ngejarku dengan bodohnya.

aku bersayap pada kelamnya malam dan kemilau lampu kota yang mencurahkan sayangnya padaku.

ya aku disana memelukmu erat melawan angin dan desahan gerimis yang tak tampak, mungkin hanya khayalanku. bahkan rupa pangerankupun sudah tak jelas lagi dimataku. kalian semua tampak sama. hanya genggaman tanganmu yang membuatku sadar yang mana buprenorfin-ku.

semakin lama aku semakin meng-gilaimu. masih pantaskah kau kunobatkan sebagai zat penawar rasa addict-ku karena aku sudah terperangkap mencanduimu?.

kamu sudah menjadi opiat-ku dan setelah 38 jam aku merangkulmu lagi, semakin dalam rasaku. ahh hentikan semua pesonamu bisa menjadi racun untuk-ku.

maaf khayalanku menghancurkan malam kita bersama mereka.

No comments:

Post a Comment