Thursday, September 22, 2011

berbincang dengan Tuhan saya.

dalam ketidaksadaran yang absurd saya bersujud menyembah-Nya.

dengan tangisan yang hampir tidak ada ini saya mengadu, "Tuhan, saya sudah lelah bermain-main dengan imajinasi saya yang sudah hampir kosong ini. tak ada nikmat yang terasa hanya tambahan dosa yang terus bertambah di lembar kehidupan yang mungkin akan segera berakhir".

Tuhan saya terdiam.

saya mengeluh lagi, " Tuhan, seandainya saja hidup saya sedikit dipermudah mungkin saya tidak terlalu jauh melangkah dalam suram yang menyesatkan. tapi yang datang dan pergi terlalu banyak hingga meninggalkan sakit yang tak terhitung lagi".

Tuhan saya masih tetap terdiam.

saya terus mengeluh, "Tuhan, saya sebenarnya tidak ingin cepat-cepat menghilang dari dunia. tapi dunia sudah tidak mau memperlakukan saya dengan keramahannya yang dulu. keramahan yang saya dapatkan saat saya masih kanak-kanak. masa-masa dimana dosa dan pahala belum dihitung. saya tidak ingin mencari dosa tapi dosa itu sendiri yang mendekati dan bagaimana bisa saya mendapat pahala jika sang dosa menghalangi pahala untuk bercumbu dengan saya?".

Tuhan saya masih juga terdiam.

mungkin dikira-Nya saya harus bisa menemukan sendiri jawaban-jawaban atas pertanyaan individual yang kan hilang dalam malam-malam yang panjang.

sekarang saya berujar dengan senyuman, "Tuhan, saya tidak akan pernah berpaling jika Engkau memang ingin saya tetap ada disini. mungkin jawaban yang saya cari sebenarnya ada didalam doa-doa yang tak terjawab. tapi saya yakin Engkau tetap berada disamping saya dan menuntun saya melewati kelokan tak tampak ini".

saya yakin Tuhan saya sedang tersenyum diatas sana.

No comments:

Post a Comment