Thursday, September 22, 2011

(ingin) menangis di pelukan sang Tuan.

jadilah yang satu,
karena saya tak kuasa memisah belahkan hati terdalam menjadi beberapa kepingan.

jadilah yang satu,
karena yang saya butuhkan hanyalah sekedar pelukan murni tertetes dari satu sumber kesucian dan bukan genangan air yang merebak bagai kubangan lumpur.

jadilah yang satu,
sebagai sandaran sekaligus pelimpahan sayang teruntuk yang tercinta.

Tuan,
tidakkah anda lelah menjadi batu yang tak bergeming meskipun ada badai cinta yang sedang menerpa?.

tak inginkah anda merasakan ketulusan yang mampu membentuk bongkahan kasar tak berupa menjadi kenyamanan yang dapat menggetarkan surga?.

apakah anda tau,
tau sekali betapa besarnya keinginan saya meraih dan menciptakan damai diantara kita berdua,
damai yang termimpi dalam malam-malam kelam kita yang keterlaluan cepat terlewatinya.

saya hanya butuh satu anda,
anda yang biasa bermimpi dan bermain dengan imajinasi sendirian,
anda yang tak sadar sedang didambakan.


saya ingin,

ingin,

ingin sekali menangis.

(walaupun anda tidak akan pernah tau).

No comments:

Post a Comment